Ciri-ciri Sekolah | MBS

Diposting oleh IR on Sabtu, 11 Desember 2010

Ciri-ciri Sekolah |  MBS
Berikut ini, ciri-ciri manajemen sekolah yang mengacu pada MBS:

Visi dan misi dirumuskan bersama oleh Kepala Sekolah, Guru, unsur siswa, Alumni, dan Stakeholder;
RPS mengacu pada visi dan misi yang telah dirumuskan;
Penyusunan RAPBS sesuai dengan RPS yang disusun bersama oleh kepala sekolah, guru, dan komite sekolah secara transparan;
Akuntabel (tanggung gugat);



Otonomi sekolah terwujud yang ditandai kemandirian dan dinamika sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
Pengambilan keputusan dilaksanakan secara partisipatif dan demokratis;
Terbuka menerima masukan, kritik, dan saran dari pihak manapun demi penyempurnaan program;
Mampu membangun komitmen seluruh warga sekolah untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan;
Pemberdayaan seluruh potensi warga sekolah dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan;
Terciptanya suasana kerja yang kondusif untuk peningkatan kinerja sekolah;
Mampu memberikan rasa bangga kepada semua pihak (warga masyarakat dan sekolah);
Ada transparansi dan akuntabilitas publik didalam melaksanakan seluruh kegiatan. 

Ciri-ciri sekolah yang melaksanakan MBS
Pada dasarnya kepemimpinan transformasional mempunyai tiga komponen yang harus dimilikinya, yaitu:
• memiliki kharisma yang didalamnya termuat perasaan cinta antara KS dan staf secara timbal-balik sehingga memberikan rasa aman, percaya diri, dan saling percaya dalam bekerja
• memiliki kepekaan individual yang memberikan perhatian setiap staf berdasarkan minat dan kemampuan staf untuk pengembangan profesionalnya
• memiliki kemampuan dalam memberikan simulasi intelektual terhadap staf. KS mampu mempengaruhi staf untuk berfikir dan mengembangkan atau mencari berbagai alternatif baru.
Ciri2 sekolah yg melaksanakan MBS:
* Upaya meningkatkan peran serta Komite Sekolah, masyarakat, DUDI (dunia usaha dan dunia industri) untuk mendukung kinerja sekolah
* Program sekolah disusun dan dilaksanakan dengan mengutamakan kepentingan proses belajar mengajar (kurikulum), bukan kepentingan administratif saja.
* Menerapkan prinsip efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan sumber daya sekolah (anggaran, personil dan fasilitas)
* Mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi lingkungan sekolah walau berbeda dari pola umum atau kebiasaan.
* Menjamin terpeliharanya sekolah yang bertanggung jawab kepada masyarakat.
* Meningkatkan profesionalisme personil sekolah.
* Meningkatnya kemandirian sekolah di segala bidang.
* Adanya keterlibatan semua unsur terkait dalam perencanaan program sekolah (misal: KS, guru, Komite Sekolah, tokoh masyarakat,dll).
* Adanya keterbukaan dalam pengelolaan anggaran pendidikan sekolah.

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar